teganganefektif adalah tegangan mantab yang terukur dalam voltmeter. aliran arus sebesar 5 A. d. untuk menyalakan diperlukan tegangan minimum 220 V. e. menghabiskan energi sebesar 50 J dalam waktu 1 detik bila dihu-bungkan dengan sumber tegangan 220 V. jawab: A Perhatikan penunjukan jarum amperemeter serta batas ukur maksimum yang Bagi para elektronika tentu tidak asing lagi dengan voltmeter yakni alat elektronik digunakan sehari-hari. Dinilai sebagai suatu teknologi yang sudah biasa dipakai oleh seluruh umat manusia. Eksistensi voltmeter juga menunjukkan teknologi tersebut semakin berkembang pesat. Alat tersebut dianggap mampu mencukupi berbagai kebutuhan manusia di era modern ini. Adapun tanda-tanda keberadaan volmeter diawali dengan adanya alat ukur sederhana berupa timbangan, penggaris, dan lainnya. Manusia yang terus melakukan inovasi pun akhirnya menemukan amperemeter, stopwatch, multitester, dan salah satunya alat ini. Tujuan utamanya untuk mengukur suatu besaran seperti uraian pengertian, fungsi, dan cara penggunaannya berikut. Daftar Isi Pengertian Voltmeter Fungsi VoltmeterBagian-Bagian VoltmeterJenis-Jenis VoltmeterCara Menggunakan VoltmeterCara Kerja Dari Voltmeter Itu? Voltmeter merupakan suatu alat yang dimanfaatkan untuk mengukur tegangan listrik dalam suatu rangkaian listrik. Umumnya bentuk penyusunan pararel berdasarkan pada tempat komponen listrik hendak diukur. Dimana dalam setiap komponen ditemukan tiga buah lempengan tembaga di dalamnya. Lempengan tersebut dipasangkan diatas Bakelit yang telah dirangkai dan menyatu dalam tabung plastik atau kaca. Pada lempengan bagian luar dinamakan anode, sementara itu lempengan tengah disebut katode. Masing-masing ukuran tabung tersebut kurang lebih 15 cm x 10 cm. Dari segi desain pun voltmeter tidak jauh berbeda terhadap desain amperemeter. Sama halnya dengan hambatan memiliki bentuk sama yakni multiplier, seri, dan galvanometer. Faktanya, kinerja yang dihasilkan dari alat tersebut lebih baik, serta senantiasa meningkat ketika sudah ditambahkan multiplier. Tujuan penambahan multiplier didalam alat dimaksudkan untuk kinerja dan kemampuannya menjadi berkali-kali lebih besar. Sementara dapat menciptakan suatu gaya magnet ketika medan magnet dan kuat arus listrik saling berinteraksi. Gaya magnet tersebut disinyalir untuk menggerakkan jarum. Dari sini kapasitas arus pada jarum berdasaarkan aliran arus listrik. Fungsi Voltmeter Tentunya tidak semua masyarakat mengetahui apa itu fungsi dari voltmeter. Pada dasarnya berfungsi sebagai suatu alat ukur tegangan listrik yang menyatu dalam suatu rangkaian listrik. Ketika menggunakannya, Anda akan melihat tanda-tanda voltmeter V, mikrovolt, milivolt mV, dan kilovolt kV. Faktanya alat tersebut juga memilik batasan pengukuran arus yakni suatu nilai maksimum dari tegangan listrik yang masih bisa terukur. Terkadang orang awam kurang menyadari apakah pengukuran tegangan listrik menunjukkan keamaan. Sehingga seringkali listrik terukur lebih dari kapasitas. Alhasil, secara otomatis dan langsung menyebabkan alat menjadi rusak. Dalam penggunaannya tidak jarang orang menghubungkannya dengan amperemeter. Meskipun dari pengertian, fungsi, dan cara penggunaan sangat berbeda. Ampere meter fungsinya aga mengukur kuat arus listrik yang dinamakan ampere. Sementara itu, voltmeter digunakan menjadi alat untuk mencari tahu besaran tegangan listrik yang berupa volt. Bagian-Bagian Voltmeter Penting juga untuk diketahui beberapa bagian voltmeter yang mempengaruhi cara kerja dan fungsinya, antara lain Batas ukur maksimum dan minimum,set-up untuk mengatur fungsi,jarum penunjuk,terminal kutub positif dan kutub tinggi dan Rendah dari tegangan listrik terukur. Jenis-Jenis Voltmeter Ada dua macam Voltmeter yaitu Voltmeter Analog dan Voltmeter Digital. Apa perbedaan dari keduanya? Perbedaannya dapat dilihat dari cara membacanya. Voltmeter yang terpasang secara paralel pada suatu rangkaian listrik dapat dijadikan patokan sebagai cara untuk mengetahui tegangan. Kutub alat ukur ini pun harus searah dengan arusnya, baik kutub positif maupun kutub negatif. Pada jenis digital, jika pemasangan kutubnya terbalik maka akan muncul angka negatif. Oleh karenanya, pemasangan haruslah sesuai dan benar. Nah, Untuk spesifik perbedaan dari kedua jenis alat ini dapat diketahui sebagai berikut Tegangan DC lebih sulit dinaikkan dibandingkan dengan tegangan AC yang dari pembangkit kepada pelanggan lebih mudah listrik AC dibandingkan listrik kedua jenis ini, DC merupakan pembangkit listrik yang lebih simpel dan mudah nilai maksimum dan juga minimum untuk arus dan tegangan AC, tidak sama halnya dengan DC yang tidak ada nilai yang dimaksud. Cara Menggunakan Voltmeter Agar tidak salah langkah dan merugikan diri sendiri, sebaiknya ikuti cara menggunakan voltmeter yang baik dan benar berikut ini. Rangkaikan komponen listrik yang potensialnya beda secara sesuaikan rangkaian arus listrik yang searah pada tiap kutub di bahwa pada kutub positif maupun negatif terdapat potensial berbeda, serta potensial tergolong lupa untuk selalu memeriksa kabel merah, biru, dan hitam. Supaya nantinya tidak terjadi penyimpangan arus ke arah kiri. Apabila penyimpangan terjadi, artina pemasangan tidak benar dan terbalik. Tetapi keadaan seperti ini bukanlah masalah jika terjadi pada rangkaian arus listrik bolak-balik. Cara Kerja Dari Voltmeter Itu? Perlu kamu ketahui bahwa voltmeter merupakan sebuah alat ukur yang memiliki prinsip kerja tertentu. Terdapat fluksi magnetik yang memiliki bentuk seperti gelombang sinus yang mana frekuensinya sama. Fluksi magnetik itu nantinya akan memasuki kepingan logam secara paralel. Ada perbedaan fase dari satu fluks dengan fluks yang lainnya. Tegangan yang menimbulkan arus putar dalam kepingan itu dipengaruhi oleh adanya fluks yang bolak-balik. Pada Voltmeter digital, angka diskrit adalah gambaran atau aktualisasi dari pengukuran terhadap DC dan juga AC. Angka ini dijadikan sebagai alternatif dari defleksi jarum penunjuk pada voltmeter analog. Penunjukan angka pada voltmeter digital untuk memiliki beberapa kelebihan, antara lain Dapat meminimalisir kesalahan pembacaan oleh manusia serta terjadinya kesalahan kecepatan dijadikan sebagai pelengkap daripada keluaran yang dalam bentuk digital, yaitu berdasarkan pengolahan dan juga pencatatan voltmeter digital adalah jenis yang dapat diandalkan. Sehingga dapat dipakai untuk berbagai keperluan pengukuran di dalam digital dipercaya bisa bersaing dengan alat-alat analog yang bersifat konvensional. Hal ini disebabkan karena perkembangan serta penyempurnaan modul rangkaiannya berkurang. Tak hanya modul, tetapi juga kebutuhan daya, harga, hingga operasinya menunjukkan bahwa kualitas jenis digital lebih unggul. Berikut adalah spesifikasi yang tidak hanya berlaku pada sebuah instrumen saja. Namun, informasi ini diharapkan dapat memberikan gambaran pada keadaan saat ini. Angka rangkuman masukan mulai dari ± 1,000000 V sampai ± 1000, 000 V Metode pemilihan rangkuman dilakukan secara otomatis dan indikasi beban lebih.Ketelitian mutlak tercatat mencapai ± 0,005 % dari pembacaan yang sudah stabilitas untuk jangka pendek sebesar 0,002 persen dari pembacaan periode 24 jam. Sedangkan untuk jangka panjang sebesar 0,008 % pembacaan periode 6 bulan.Resolusi untuk 1 bagian dalam 106 yaitu 1 μV bisa dibaca pada rangkuman dari masukan 1 masukannya yaitu tahanan masukan khas sebesar 10 M dengan kapasitas masukan 40 yang standar internal tidak tergantung pada rangkaian ukuran yang mana telah diperoleh dari sumber referensi yang sudah beberapa sinyal keluaran seperti perintah mencetak Jenis voltmeter digital masih dikelompokkan lagi ke dalam 4 jenis, yaitu Tipe tanjak atau ramp type DVM .Tipe penggabungan atau intergrasi integrating DVM.Tipe setimbang kontinu atau continuous balance pendekatan yang berturut-turut atau successive approximating DVM. Demikianlah pembahasan lengkap mengenai voltmeter dan cara menggunakannya. Semoga informasi ini bermanfaat dan menambah wawasan kita semua. Jangan lupa untuk share informasi ini dengan teman-teman yang lain. Muhammad Reza Furqoni atau biasa disapa Reza adalah founder dan CEO di Sebelum mendirikan ia dikenal sebagai seorang mahasiswa dan aktif menulis artikel terkait perkembangan dunia teknologi.
Energilistrik yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari oleh pelanggan listrik diukur dengan satuan kWh (kilowatt-hour). 1 kWh = 3,6x10 6 J. Semakin banyak nilai Kwh yang ditampilkan Kwh meter maka semakin besar biaya penggunaan listrik, oleh karena itu kita harus bijak dalam menggunakan daya listrik dirumah ya sobat pintar!
March 14, 2023 4 min read Voltmeter Adalah ?☑️ Berikut penjelasan apa itu voltmeter digital & analog, Fungsi, jenis, contoh gambar & cara membaca/ menggunakannya☑️ Voltmeter merupakan sebuah alat yang mungkin sering dilihat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain merupakan perangkat wajib yang harus dimiliki oleh teknisi kelistrikan, alat ini juga perlu untuk anda miliki dirumah. Apa perbedaan voltmeter dengan multimeter ? Perbedaan yang paling mendasar dari multimeter dan voltmeter adalah pada jenis pengukuran satuan listriknya. Multimeter dapat mengukur Ampere, Volt, dan OHm, sedangkan Voltmeter terbatas hanya untuk mengukur Voltase saja mV, kV. Berikut detail pengertian apa itu voltmeter, jenis jenis, prinsip kerja, dan tentunya tutorial bagaimana cara menggunakan voltmeter digital dan analog dengan benar. Apa itu Voltmeter?Gambar Voltmeter & KomponennyaFungsi VoltmeterJenis VoltmeterVoltmeter AnalogVoltmeter DigitalCara Kerja VoltmeterCara Menggunakan Voltmeter Apa itu Voltmeter? Voltmeter adalah perangkat elektronika yang digunakan untuk mengukur tegangan listrik pada rangkaian elektronika. Umumnya satuan voltmeter dinyatakan dalam bentuk Volt, milivolt 0,001 volt, atau kilovolt volt. Selain pengertian diatas, Voltmeter bisa juga didefinisikan sebagai alat yang dibuat untuk mengukur potensial listrik antara 2 titik dalam satu sistem. Alat ukur ini harus dipasang dalam rangkaian parallel dengan ujung-ujung hambatan yang nantinya akan dihitung berapa beda potensialnya. Pada alat ini terdapat hambatan, sehingga saat dipasang akan membuat arus listrik yang akan melewati hambatan tersebut jadi sedikit berkurang. Seperti yang telah anda ketahui bahwa voltmeter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur besaran tegangan listrik. Maka idealnya, untuk membuat arus listrik yang melewati hambatan menjadi kecil, hambatan pada voltmeter juga harus sangat besar. Gambar Voltmeter & Komponennya Gambar Voltmeter Analog dan Digital Voltmeter terdiri dari bagian-bagian tertentu yang memiliki fungsi berbeda. Bagian-bagian/ komponen Voltmeter terdiri dari terminal input positif yang ditandai dengan warna merah dan terminal input negatif berwarna hitam. Kemudian ada jarum penunjuk yang menunjukkan tegangan daya, batas ukur, skala tinggi hingga skala rendah dan setp pengatur fungsi pengenolan. Secara garis besar komponen voltmeter terdiri dari Terminal input Negatif umumnya berwarna hitam Terminal input positif umumnya berwarna merah Layar Pembacaan Pengukuran Pada model digital berupa numerik, sedangkan untuk analog berupa jarum skala Sekrup penyetel Kenop untuk memilih rentang pengukuran Ports / Colokan Meteran skala Fungsi Voltmeter Fungsi voltmeter yang utama adalah sebagai pengukur besaran nilai tegangan yang ada pada rangkaian listrik. Selain itu, voltmeter juga mempunyai fungsi lainnya yaitu sebagai perangkat untuk mengecek alat kelistrikan seperti bateri atau stop kontak apakah memiliki daya listrik atau tidak. Kebudayaanadalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Contoh Komputer Analog Voltmeter Amperemeter Speedometer Seismograph Thermometer Komputer digital adalah sebuah jenis 160 Fisika SMAMA X Pikirkan bagaimana cara mengatur lampu pengatur lalu lintas traffic light di kotamu. Buatlah skema pengaturan lampu lalu lintas di suatu perempatan jalan jika diinginkan lampu hijau dan merah menyala selama 1 menit sedang lampu kuning menyala selama 15 sekon. Diskusikan dengan guru fisikamu C. Penggunaan Alat Ukur Listrik Masalah kontekstual Alat-alat listrik di rumah kita masing-masing, seperti lampu, TV, dan tape stereo dicatu dari jaringan kawat listrik PLN bertegangan 220 V. Mengapa alat-alat listrik ini dirangkai secara paralel? Mengapa tidak dirangkai secara seri? Dalam kehidupan sehari-hari, kalian sering menggunakan alat ukur listrik , antara lain alat ukur kuat arus listrik ampere meter, alat ukur tegangan listrik voltmeter, alat ukur hambatan listrik ohmmeter, alat ukur daya listrik wattmeter. 1. Amperemeter Amperemeter adalah alat ukur arus listrik. Amperemeter sering dicirikan dengan simbol A pada setiap rangkaian listrik. Satuan arus listrik dalam satuan SI adalah ampere atau diberi simbol A. Amperemeter harus dipasang seri dalam suatu rangkaian, arus listrik yang me- lewati hambatan R adalah sama dengan arus listrik yang melewati amperemeter tersebut. Pada gambar ampere- meter juga mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya ampere-meter tersebut menyebabkan arus listrik dalam rangkaian sedikit berkurang. Idealnya, suatu amperemeter harus memiliki hambatan yang sangat kecil agar berkurangnya arus listrik dalam rangkaian juga sangat kecil. Komponen dasar suatu amperemeter adalah galvano- meter, yaitu suatu alat yang dapat mendeteksi arus kecil yang melaluinya. Galvanometer mempunyai hambatan yang sering disebut sebagai hambatan dalam galvanometer, R g . Kewirausahaan Gambar Penggunaan amperemeter untuk mengukur arus listrik Di unduh dari 161 Fisika SMAMA X Amperemeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum. Dalam kenyataannya kita harus mengukur arus listrik yang nilai arusnya jauh lebih besar dari batas ukur maksimumnya. Susunan suatu amperemeter dengan menggunakan galvanometer jika dipakai untuk mengukur arus yang lebih besar dari batas ukurnya maka harus dipasang suatu hambatan paralel terhadap galvano-meter sebagai amperemeter ditunjukkan pada Gambar Jika arus yang akan diukur I = nI G maka arus yang melalui hambatan pada galvanometer adalah I G , sedang arus melalui hambatan yang dipasang paralel adalah n - 1 I G . Dengan menggunakan Hukum I Kirchhoff maka diperoleh Pada hubungan paralel maka beda potensial sama, maka I G R g = n 1 I g .R p Sehingga R P = .... dengan R P adalah hambatan paralel, dan R G adalah hambatan dalam galvanometer amperemeter. Gambar Susunan suatu amperemeter dengan menggunakan galvanometer G dengan hambatan dalam R g dan suatu hambatan R p Di unduh dari 162 Fisika SMAMA X 2. Voltmeter Voltmeter adalah alat ukur tegangan listrik. Voltmeter sering dicirikan dengan simbol V pada setiap rangkaian listrik. Voltmeter harus dipasang paralel dengan ujung-ujung hambatan yang akan diukur beda potensialnya. Penggunaan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik ditunjukkan pada Gambar Satuan beda potensial listrik dalam satuan SI adalah volt atau diberi simbol V. Volt- meter sendiri mempunyai hambatan sehingga dengan disisipkannya voltmeter tersebut menyebabkan arus listrik yang melewati hambatan R sedikit berkurang. Idealnya, suatu voltmeter harus memiliki hambatan yang sangat besar agar berkurangnya arus listrik yang melewati hambatan R juga sangat kecil. Komponen dasar suatu voltmeter adalah galvanometer. Galvanometer mempunyai hambatan yang sering disebut sebagai hambatan dalam galvanometer, R g . Susunan suatu Sebuah amperemeter dengan hambatan dalam R A = 25 ohm mempunyai batas ukur maksimum 10 mA. Berapa besar hambatan paralel yang harus dipasang agar amperemeter ini dapat digunakan untuk mengukur arus listrik yang besarnya 1 A? Penyelesaian Batas ukur amperemeter maksimum I A = 10 mA = 10 2 A dan arus listrik yang akan diukur 1 A. Perbandingan antararus listrik yang diukur dengan arus amperemeter maksimum Dengan menggunakan persamaan sehingga diperoleh Contoh Soal Gambar Penggunaan voltmeter untuk mengukur beda potensial listrik Di unduh dari 163 Fisika SMAMA X Gambar Susunan suatu voltmeter dengan menggunakan galvanometer G dengan hambatan dalam R g dan suatu hambatan R S voltmeter dengan menggunakan galvanometer ditunjukkan pada Gambar Voltmeter mempunyai skala penuh atau batas ukur maksimum. Dalam kenyataannya sering kita harus mengukur tegangan listrik yang nilai tegangannya jauh lebih besar dari batas ukur maksimumnya. Susunan suatu voltmeter dengan menggunakan galvanometer jika dipakai untuk mengukur tegangan yang lebih besar dari batas ukurnya maka harus dipasang suatu hambatan seri R S terhadap galvanometer se- bagai voltmeter ditunjukkan pada Gambar Jika tegangan yang akan diukur V = n V g maka arus yang melalui hambatan pada galvanometer adalah I g yang sama. Besar hambatan R S yang harus dipasang adalah n V g = V S + V g , karena arus sama besar maka n R g = R S + R g atau R S = n - 1 R g .... dengan R S = hambatan seri dan R g hambatan dalam galva- nometer voltmeter. Contoh Soal Sebuah voltmeter dengan hambatan dalam R V = 10 kV mempunyai batas ukur maksimum 100 V. Jika voltmeter ini akan dipakai untuk mengukur beda potensial sampai V = 1000 V maka hitunglah besar hambatan seri yang harus dipasang pada voltmeter tersebut. Penyelesaian Perbandingan antara beda potensial yang akan diukur dengan batas ukur maksimum voltmeter R S R g Di unduh dari 164 Fisika SMAMA X Dengan menggunakan persamaan sehingga diperoleh hambatan seri R S R S = n - 1 R G = 10 - 1 10 kV = 90 kV R X 3. Ohmmeter Kemajuanteknologi saat ini semakin meningkat berikut dalam penggunaan gelombang elekromagnetik dalam kehidupan sehari-hari. Baterai diperlukan untuk fungsi resistance meter tetapi fungsi voltmeter dan ammeter dapat bekerja tanpa baterai. (amperemeter). Ada dua kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi Fungsi amperemeter voltmeter dan ohmmeter pada dasarnya digunakan sebagai alat ukur atau bisa dibilang ketiganya merupakan alat pengukur yang berkaitan dengan listrik. Seorang teknisi elektronik umumnya memiliki alat-alat pengukur tersebut sebagai keperluan teknis. Gabungan fungsi dari alat ukur amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter biasanya disebut avometer. Apabila anda bekerja di bidang kelistrikan mungkin sudah tidak asing asing lagi dengan alat yang namanya nama alat-alat tersebut. Meskipun hampir memiliki nama yang sama, fungsi dari setiap alat tersebut tentunya berbeda-beda. Lalu apa perbedaan dari ketiga alat tersebut? Mungkin beberapa dari anda sudah tidak asing bahkan mengetahui apa fungsi atau peran dari amperemeter, voltmeter, dan ohmmeter. Namun untuk anda yang belum mengetahui mengenai fungsi dan peran dari ketiga alat tersebut, ada baiknya jika langsung menyimak penjelasan dibawah ini hingga selesai. Nah berikut ini yang perlu anda ketahui mengenai fungsi amperemeter voltmeter dan ohmmeter. Amperemeter Sebelum mengetahui fungsi amperemeter voltmeter dan ohmmeter anda sebaiknya mengenal lebih dulu apa itu amperemeter. Nah amperemeter adalah salah satu jenis alat ukur yang biasanya digunakan sebagai pengukur besarnya kuat arus listrik yang ada pada sebuah rangkaian listrik. Umumnya ketika anda menggunakan alat ini, akan muncul tulisan A dan mA, yang berarti A sebagai Amperemeter dan mA sebagai miliamperemeter atau mikroamperemeter. Jenis alat ukur ini biasanya digunakan oleh para teknisi dalam eksekusi sebuah alat avometer atau multitester. Lalu apa fungsi amperemeter? Nah amperemeter ini biasa digunakan sebagai alat ukur kuat arus listrik dalam rangkaian yang tertutup untuk kebutuhan sehari-hari Amperemeter digunakan untuk rangkaian listrik secara paralel dan juga bersamaan dengan resistensi yang dinamakan resistansi shunt Rsh. Rangkaian tersebut akan dapat memperbesar batas ukur alat ini. Voltmeter Sebelum mengetahui fungsi amperemeter voltmeter dan ohmmeter anda sebaiknya mengenal lebih dulu apa pengertian dari voltmeter. Perlu anda ketahui bahwa voltmeter adalah sebuah alat ukur yang digunakan untuk mengukur besarnya tegangan listrik pada sebuah rangkaian listrik. Adapun untuk susunan dari rangkaian listrik tersebut harus parallel sesuai dengan lokasi komponen yang diukur. Nah biasanya terdapat tiga lempengan tembaga di dalam voltmeter. Lempengan-lempengan tersebut terpasang pada bakelit yang sudah dirangkai dalam sebuah tabung kaca maupun plastik. Adapun lempengan luarnya biasanya disebut anode, sedangkan lempengan tengahnya dinamakan katode. Lalu apa peran serta fungsi dari voltmeter? Fungsi voltmeter pada umumnya yaitu sebagai alat untuk mengukur besarnya tegangan listrik yang ada pada suatu rangkaian listrik. Umumnya ketika anda menggunakan alat voltmeter ini maka akan muncul tulisan mV yang artinya milivolt, V yang berarti Volt, dan kV yang berarti kilovolt. Voltmeter ini seringkali dihubungkan dengan amperemeter. Padahal keduanya jelas berbeda. Ohmmeter Sebelum mengetahui fungsi amperemeter voltmeter dan ohmmeter anda sebaiknya mengenal lebih dulu apa pengertian dari ohmmeter. Pada umumnya ohmmeter adalah suatu alat atau perangkat yang digunakan untuk mengukur jumlah listrik yang dihasilkan oleh suatu pergeseran. Pergeseran yang dimaksud merupakan gerakan pergeseran seperti suatu elektron yang melewati sebuah penghantar listrik atau konduktor. Hal ini biasanya dikenal dengan istilah umum hambatan listrik. Jadi bisa disimpulkan bahwa ohmmeter ini digunakan untuk mengukur hambatan listrik, biasanya menggunakan satuan ohm. Pengukuran ini selaras dengan Hukum Ohm berbunyi bahwa “arus listrik pada suatu rangkain pasti akan selalu berbanding lurus dengan jumlah tegangan”. Lalu apa fungsi atau peran utama dari ohmmeter ini? Jadi ohmmeter ini berfungsi sebagai alat untuk mengukur besarnya suatu hambatan listrik yang menjadi daya untuk menahan aliran listrik pada sebuah penghambat listrik atau konduktor. Ohmmeter ini biasanya menggunakan perangkat galvanometer yang dapat melihat besarnya arus listrik. Nah untuk hasil akhirnya akan dikalibrasikan ke dalam satuan khusus yang disebut Ohm. Selain itu, fungsi dari ohmmeter lainnya yaitu dapat mendeteksi adanya kerusakan pada suatu rangkaian listrik. Deteksi yang dimaksud yaitu mampu mengecek apakah terdapat kabel, saklar, atau sekring yang terbakar maupun putus. Sehingga anda dapat melakukan tindakan perbaikan pada titik yang rusak tersebut. Nah itulah fungsi amperemeter voltmeter dan ohmmeter yang perlu anda ketahui. Setelah mengetahui fungsi dari ketiga alat tersebut, anda tentu sudah dapat membedakan peran dan kegunaannya. Meskipun memiliki fungsi yang hampir sama pada kelistrikan akan tetapi tetap memiliki peran yang berbeda-beda. Selain itu juga digunakan untuk mengukur besaran yang berbeda. Seperti halnya Amperemeter untuk mengukur kuat arus listrik, Voltmeter untuk mengukur besarnya tegangan listrik, dan Ohmmeter sebagai alat untuk mengukur hambatan listrik. Untuk anda sedang mencari berbagai kebutuhan alat kelistrikan termasuk amperemeter, voltmeter, maupun ohmmeter silahkan kunjungi store INScom disini. Dimana INScom merupakan penyedia alat kelistrikan terlengkap untuk kebutuhan industri, residensial maupun perlengkapan lainnya. Tunggu apa lagi hubungi INScom sekarang juga!
Alatukur jarak merupakan salah satu alat ukur yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pada voltmeter digital menunjukan tegangan dapat pula untuk mengukur tahanan meter-meter voltohm atau dapat untuk dua-duanya tegangan DC dan DC. Pada amperemeter digital sistem yang dimiliki, hampir sama dengan sistem yang ada pada

- Gusti Ayu JuniettaLaporan Hasil Praktikum Fisika I. Judul Menggunakan Alat Ukur Listrik Voltmeter dan Amperemeter II. Tujuan 1. Membedakan jenis dan fungsi alat ukur listrik. 2. Merangkai/memasang alat ukur kuat arus dan alat ukur tegangan dalam rangkaian listrik. 3. Membaca skala alat ukur listrik voltmeter dan amperemeter 4. Menggunakan amperemeter dan voltmeter dalam rangkaian. 5. Menentukan hubungan antara kuat arus I dan beda potensial V. III. Landasan teori Arus listrik adalah aliran muatan-muatan listrik yang melalui suatu penghantar. Arus Listrik dibedakan menjadi dua macam, yakni arus listrik bolak-balik atau arus listrik AC Alternating Current dan arus listrik searah atau arus DC Direct Current. Arus yang arahnya konstan disebut arus DC sedangkan arus yang arahnya periodik disebut arus AC. Dalam suatu rangkaian listrik, dapat terjadi arus listrik jika terdapat beda potensial listrik beda tegangan listrik. Secara umum kita mengunakan baterai sebagai sumbertegangan DC dimana ketika sebuah baterai dihubungkan dengan sebuah resistor pada rangkaian tertutup, maka akan menghasilkan beda potensial pada resistor. Untuk mengukur beda potensial listrik maupun kuat arus listrik diperlukan sebuah alat. Penggunaan alat ukur listrik pada dasarnya harus sesuai dengan fungsi alat ukur tersebut. Voltmeter untuk mengukur beda potensial maka voltmeter dipasang paralel dengan hambatan. Amperemeter untuk mengukur kuat arus listrik maka amperemeter dipasang seri dengan hambatan. Hukum Ohm berbunyi, “Pada suhu tetap, kuat arus yang mengalir pada suatu penghantar berbanding lurus dengan beda potensial ujung-ujung penghantar. Dari hukum tersebut, didapat bahwa semakin besar kuat arus listrik maka semakin besar pula beda potensialnya dan begitu pula sebaliknya. Secara matematis dapat ditulis hubungan antara kuat arus listrik I dan beda potensial V dituliskan dengan persamaan IV. Alat dan bahan a. Baterai besar b. Catu daya c. Kabel konektor d. Dudukan lampu e. Lampu f. Voltmeter g. Amperemeter h. Kertas Grafik V. Langkah kerja a. Ukurlah beda potensial ujung-ujung baterai besar dengan menggunakan voltmeter. b. Catat hasil pengamatan kalian pada Tabel 1. c. Susunlah alat dan bahan seperti pada Gambar 3. d. Gunakan sumber tegangan 3 volt dari catu daya, ukurlah kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian dengan membaca penunjukkan skala jarum Amperemeter A, kemudian tulis data hasil pengamatan pada Tabel 2. e. Ukurlah beda potensial antara ujung-ujung lampu dengan membaca penunjukkan skala jarum Voltmeter V, kemudian tulis data hasil pengamatan pada Tabel 2. f. Pada kolom nyala lampu pada Tabel 2, tulislah redup, terang, atau sangat terang sesuai dengan keadaan nyala lampu yang teramati untuk masing-masing pengamatan. g. Ubahlah sumber tegangan catu daya menjadi 1,2 volt, 2,4 volt, dan 3,6 volt secara berturut-turut dan ukurlah arus listrik dan beda potensial antara ujung-ujung lampu, kemudian tulislah data hasil pengamatan pada Tabel 2. VI. Hasil Pengamatan a. Tabel 1 No. Jenis Baterai Beda Potensial Ujung Baterai 1 Baterai Besar 1,2 V b. Tabel 2 No. Tegangan Sumber Volt Arus Listrik Ampere Beda Potensial Volt Nyala Lampu 1 1,2 0,26 0,6 Redup 2 2,4 0,36 1,6 Teramg 3 3,6 0,46 2,6 Sangat Terang VII. Analisis Hasil Pengamatan a. Tabel 1 1. Diketahui Jenis baterai Baterai besar Skala penuh voltmeter 100 Nilai pembacaan pada voltmeter 12 Range voltmeter 10 volt Ditanya V = ........? Jawab b. Tabel 2 1. Percobaan ke – 1 ü Menghitung Arus Listrik Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 26 Range 1 A Ditanya I = ........? Jawab ü Menghitung Beda Potensial Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 6 Range 10 volt Ditanya V = ........? Jawab ü Nyala Lampu Dengan kuat arus sebesar 0,26 A dan beda potensial antara ujung-ujung lampu sebesar 0,6 volt nyala lampu yang didapat adalah redup. 2. Percobaan ke – 2 ü Menghitung Arus Listrik Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 36 Range 1 A Ditanya I = ........? Jawab ü Menghitung Beda Potensial Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 16 Range 10 volt Ditanya V = ........? Jawab ü Nyala Lampu Dengan kuat arus sebesar 0,36 A dan beda potensial antara ujung-ujung lampu sebesar 1,6 volt nyala lampu yang didapat adalah terang. 3. Percobaan ke – 3 ü Menghitung Arus Listrik Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 46 Range 1 A Ditanya I = ........? Jawab ü Menghitung Beda Potensial Diketahui Tegangan sumber 1,2 volt Skala penuh 100 Nilai pembacaan 26 Range 10 volt Ditanya V = ........? Jawab ü Nyala Lampu Dengan kuat arus sebesar 0,46 A dan beda potensial antara ujung-ujung lampu sebesar 2,6 volt nyala lampu yang didapat adalah sangat terang. VIII. Jawaban Pertanyaan a. Pertanyaan 1. Ayah Beni memiliki beberapa baterai yang disimpan di gudang. Baterai tersebut ada yang sudah pernah dipakai dan ada pula yang belum pernah dipakai. Suatu hari Beni hendak mendengarkan radio, tetapi radionya belum berisi baterai. Ayahnya menyuruh menggunakan baterai yang ada di gudang. Apakah yang harus dilakukan oleh Beni 2. Energi listrik yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah energi listrik dari PLN dan baterai. Menurut pendapat anda apakah perbedaan antara energi listrik dari PLN dengan energi listrik yang diperoleh dari baterai? 3. Jika anda ingin mengukur kuat arus listrik, apakah nama alat yang anda gunakan? 4. Jika anda ingin mengukur beda potensial listrik, apakah nama alat yang anda gunakan? 5. Bagaimanakah cara menyusun / merangkai alat ukur listrik terutama Amperemeter dan Voltmeter dalam suatu rangkaian? 6. Berdasarkan data pada tabel 2, buatlah grafik hubungan beda potensial antara ujung – ujung lampu dengan kuat arus yang mengalir pada rangkaian! 7. Analisislah grafik tersebut dan buat kesimpulannya! 8. Ungkapkanlah seluruh solusi yang telah didiskusikan dan disepakati dalam kelompok! 9. Berdasarkan data dan permasalahan buatlah laporan hasil praktikum dan simpulkan hasil dari percobaan secara keseluruhan! b. Jawaban 1. Pada masalah tersebut, hal yang harus Beni lakukan adalah ia sebaiknya mengecek satu per satu baterai yang ada di gudang. Karena terdapat kemungkinan bahwa baterai yang sudah pernah dipakai masih dapat digunakan kembali. Ia dapat melakukannya dengan menggunakan voltmeter atau amperemeter. Jika Ia tidak memiliki alat tersebut, ia dapat membuat rangkaian sederhana. Cara lainnya adalah mengecek satu per satu baterai dengan mencobanya pada radionya. Apabila radio Beni dapat mengeluarkan suara, maka artinya baterai tersebut masih dapat digunakan. Dan sebaliknya, apabila radio Beni tidak dapat mengeluarkan suara, maka artinya baterai tersebut sudah tidak dapat digunakan. 2. Perbedaan antara energi listrik dari PLN dengan energi listrik yang diperoleh dari baterai ü Energi Listrik PLN Dalam penggunaannya lebih efisien Apabila terjadi konsleting dampak yang ditimbulkan lebih besar Tegangan yang dihasilkan lebih tinggi Kuat arus yang dihasilkan lebih kuat Arus listrik dari PLN kemungkinan untuk habis sangat kecil ü Energi Listrik Baterai Dalam penggunaannya kurang efisien Apabila terjadi kesalahan dalam penggunaan, dampaknya masih bias ditanggulangi Tegangan yang dihasilkan lebih rendah Kuat arus yang dihasilkan lemah Arus listrik dari baterai lebih cepat habis apabila digunakan secara terus-menerus 3. Jika kita ingin mengukur kuat arus listrik, alat yang dapat kita gunakan adalah Amperemeter. Tak hanya itu, terdapat alat yang dinamakan multimeter dimana alat tersebut dapat mengukur kuat arus listrik, beda potensial listrik, dan hambatan listrik. Maka dari itu, alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter dan Multimeter. 4. Jika kita ingin mengukur tegangan listrik, alat yang dapat kita gunakan adalah Voltmeter. Tak hanya itu, terdapat alat yang dinamakan multimeter dimana alat tersebut dapat mengukur kuat arus listrik, beda potensial listrik, dan hambatan listrik. Maka dari itu, alat yang dapat kita gunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Voltmeter dan Multimeter. 5. Cara menyusun atau merangkai Amperemeter dan Voltmeter dalam suatu rangkaian listrik dapat dilihat pada gambar berikut ini Penjelasan Dari gambar diatas, dalam rangkaian tersebut Amperemeter dipasang secara seri dengan power supply dalam hal ini baterai dan lampu. Sedangkan, Voltmeter dirangkai secara paralel dengan lampu dan power supply baterai. Perlu diperhatikan cara pemasangan jepit buaya kabel penghubung agar tidak salah ataupun terbalik. Karena, apabila pemasangan yang dilakukan salah, maka otomatis akan mempengaruhi hasil dari pengamatan. 6. Grafik Hubungan Beda Potensial dengan Kuat Arus 7. Analisis grafik Berdasarkan grafik di atas, hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus. Dimana semakin besar beda potensialnya, maka semakin besar pula kuat arus listriknya. Hal ini dapat dilihat pada grafik dimana saat kuat arus listrik sebesar 0,26 A beda potensialnya 0,6 volt. Saat kuat arus listrik sebesar 0,36 A beda potensialnya 1,6 volt. Kemudian saat kuat arus listrik sebesar 0,46 A beda potensialnya 2,6 volt. Dari hal inilah dapat disimpulkan bahwa beda potensial dengan kuat arus listrik berbanding lurus, atau dapat dirumuskan sebagai berikut 8. Saran terhadap praktikum yang telah dilakukan a. Lebih berhati-hati dalam praktikum listrik yang dilakukan b. Pastikan memasang kabel jepit buaya dengan baik dan benar sesuai dengan kutubnya agar terjadi aliran arus pada rangkaian dan lampu menyala c. Lebih teliti melihat angka yang ditunjuk dalam alat yang digunakan untuk meminimalisir kesalahan penghitungan d. Dengarkan instruksi guru pembimbing 9. Kesimpulan dari percobaan yang telah dilakukan antara lain a. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter atau dengan menggunakan Multimeter. Alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik adalah Voltmeter atau dengan menggunakan Multimeter. b. Amperemeter disusun secara seri dalam suatu rangkaian, sedangkan voltmeter disusun secara pararel dalam suatu rangkaian. c. Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus. Dimana semakin besar beda potensial listriknya, maka semakin besar pula kuat arus listriknya. IX. Kesimpulan Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa 1. Alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik adalah Amperemeter, sedangkan alat yang digunakan untuk mengukur beda potensial listrik adalah Voltmeter. Tak hanya itu, terdapat juga alat yang dinamakan Multimeter, dimana alat tersebut dapat mengukur kuat arus listrik, beda potensial listrik, dan hambatan listrik. 2. Amperemeter disusun secara seri dalam suatu rangkaian, sedangkan voltmeter disusun secara pararel dalam suatu rangkaian. 3. Hubungan antara beda potensial dengan kuat arus listrik adalah berbanding lurus. Dimana semakin besar beda potensial listriknya, maka semakin besar pula kuat arus listriknya. Sehingga dapat dirumuskan sebagai berikut

DIALGAUGE (DIAL INDIKATOR. Alat ukur ini berfungsi untuk mengukur : Kerataan permukaan bidang datar. Kerataan permukaan serta kebulatan sebuah poros. Kerataan permukaan dinding silinder. Kebengkokan poros, run out, kesejajaran dan lain-lain. Pada alat ukur ini didalamnya terdapat mekanisme spesial yang dapat memperbesar gerakan yang kecil.
Alat ukur menjadi salah satu peralatan yang kegunaannya bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari. Maksud dari alat ukur sendiri tidak hanya alat ukur panjang seperti penggaris, namun juga alat ukur lain misalnya untuk mengukur berat, waktu, suhu dan lain atau tanpa sadar setiap orang menggunakan alat ukur dalam berbagai kegiatan atau aktivitas sehari-hari. Nah di bawah ini adalah beberapa manfaat alat ukur dalam berbagai aspek kebutuhan kehidupan sehari-hari berdasarkan jenisnya, antara lain adalah1. TermometerSeperti yang diketahui manfaat termometer dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk mengukur suhu. Alat ukur termometer ini merupakan alat yang digunakan sebagai pengukur berbagai macam suhu seperti suhu ruangan, suhu air, suhu badan dan lain sebagainya. Jenis termometer sendiri bermacam-macam tergantung penggunaan misalnya untuk mengukur panas badan, oven, kulkas dan NeracaNeraca atau timbangan adalah peralatan yang bermanfaat untuk mengukur berat. Alat ukur ini banyak digunakan untuk kepentingan jual beli seperti di pasar maupun toko, mengukur berat badan dan lain sebagainya. Berbagai neraca memiliki kemampuan untuk mengukur berat mulai dari ons sampai ton, tergantung dengan jenis dan peruntukan StopwatchAlat ukur ini memiliki fungsi utama sebagai pengukur jumlah waktu biasanya dari milidetik sampai menit. Stopwatch banyak digunakan ketika seseorang melakukan olahraga, perlombaan atau kegiatan lain yang membutuhkan keakuratan waktu. Contohnya seperti mendapatkan kemenangan dari manfaat lari marathon, jumlah waktu yang dibutuhkan berlari dapat dihitung dengan Penggaris Penggaris, meteran atau mistar merupakan beberapa nama alat yang manfaatnya sama yaitu untuk mengukur panjang. Selain itu peralatan ini juga sering digunakan untuk mendapatkan manfaat membuat denah atau hal lain yang berhubungan dengan skala. Perbedaannya adalah pengaplikasiannya karena dibandingkan dengan penggaris atau mistar, meteran biasanya dimanfaatkan untuk mengukur benda yang berukuran lebih Jangka sorongManfaat alat ukur jangka sorong adalah untuk mengukur ketebalan benda secara lebih akurat. Biasanya alat ukur ini digunakan untuk kepentingan praktek sekolah atau dalam beberapa macam industri. Cara menggunakannya adalah mengapit benda yang akan diukur untuk mendapatkan ukuran yang Mikrometer sekrupHampir sama dengan jangka sorong, mikrometer sekrup memiliki manfaat untuk mengukur ketebalan diameter benda berbentuk bulat atau silinder dengan akurat. Selain untuk membantu pekerjaan di dalam dunia pendidikan, untuk memperoleh manfaat mempelajari ilmu pengetahuan alam terdapat beberapa materi yang menggunakan alat ukur Voltmeter dan amperemeterAlat ukur lain yang biasanya memiliki manfaat dalam dunia pelistrikan adalah voltmeter dan amperemeter. Voltmeter memiliki manfaat dan fungsi untuk mengukur tegangan llistrik yang terdapat dalam sebuah mesin. Sedangkan amperemeter bermanfaat untuk mengukur kuat arus listrik pada suatu alat elektronik. Kedua alat ini sering digunakan oleh teknisi listrik untuk memperbaiki suatu alat atau mesin yang menggunakan listrik dalam SpeedometerSetiap orang yang memiliki kendaraan bermotor pasti terpasang speedometer, karena alat ukur ini memiliki manfaat untuk mengukur kecepatan kendaraan saat melaju. Speedometer juga dapat mengontrol kecepatan agar manfaat kendaraan bermotor dapat digunakan optimal, sehingga pengemudi dapat berhati-hati dan tidak akan membahayakan pengemudi karena laju yang terlalu informasi mengenai berbagai macam manfaat alat ukur berdasarkan jenis alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat. uNopY8J.
  • dg352x8vwq.pages.dev/396
  • dg352x8vwq.pages.dev/474
  • dg352x8vwq.pages.dev/26
  • dg352x8vwq.pages.dev/405
  • dg352x8vwq.pages.dev/342
  • dg352x8vwq.pages.dev/131
  • dg352x8vwq.pages.dev/497
  • dg352x8vwq.pages.dev/374
  • aplikasi voltmeter dan amperemeter dalam kehidupan sehari hari